Penting: Inilah Cara Menangani Cedera Kaki Saat Lari Dengan Benar

Penting: Inilah Cara Menangani Cedera Kaki Saat Lari Dengan Benar
ISTOCK

Jika kamu hobi lari dan sering mengalami cedera. Sang ahli memberikan panduan untuk menangani cedera kamu dengan benar. 

Lari menjadi olahraga favorit saat ini. Yang harus kamu tahu, lari sebenarnya membutuhkan proses yang panjang. Segala aspek perlu diperhatikan, seperti kesiapan fisik, mental dan nutrisi. Hal ini dilakukan agar bisa meminimalisir terjadinya cedera pada kaki.  Namun banyak dari kita yang terkadang melupakan hal tersebut. Sehingga bisa dengan mudah mendapatkan cedera. Oleh karena itu, pelari harus mengetahui keadaan dan kelemahan tubuhnya sendiri, agar bisa membantu dirinya mengatasi cedera yang timbul saat berlari.  Seorang fisioterapis Indonesia, Matias Ibo mengatakan, "Lari itu cederanya bisa karena pola latihan yang salah. Efek cedera bisa ke lutut, panggul, atau ankle. Biasanya, saat jatuh di lutut dan tidak ada cedera langsung di dalam, masalahnya bisa terjadi dari pinggul, cederanya condong ke dalam dan di bawah." Saat cedera terjadi, penanganan yang harus dilakukan adalah dengan mencegah tubuh berhenti total.

"Meski merasa lelah, sakit dan nyeri yang tidak tertahankan, tubuh tetal harus bergerak. Usahakan untuk tetal berjalan dan jangan berdiri statis. Saat kamu berdiri statis itu akan mempengaruhi suhu tubuh, pernafasan, kondisi tubuh menjadi dingin sehingga ritmenya akan hilang. Jadi memang disarankan untuk tetap berjalan. Kecuali, kondisi tubuh kamu tidak memungkinkan lagi untuk berjalan, seperti kehilangan nafas," saran Ibo.    Menurutnya, masalah lain yang akan terjadi adalah salah tumpuan. Penanganan untuk masalah ini pun berbeda. "Bila terjadi salah tumpuan, bagian yang lemah boleh diberikan es atau disemprot. Selain itu, periksa kembali apakag memungkinkan untuk bisa melanjutkan lari lagi atau tidak. Tetap lakukan dynamic stretching," jelasnya.  Satu hal lagi yang ditekankan oleh Ibo, "sebelum berlari ke depan (setelah kram/salah tumpuan) cobalah untuk berlari mundur sejauh 20-30 meter. Tujuannya adalah untuk melihat kondisi tubuh. Apabila dirasa aman maka bisa dilanjutkan. Pokoknya, harus listen your body. Jangan memaksakan jika memang tidak bisa,"  Sementara untuk jenis cedera memar hanya bisa diobati dengan gerakan ringan dan dikompres menggunakan es, dan tinggal menunggu bekasnya hilang. Kamu juga harus menghindari pengolesan krim atau balsem pada bagian memar, sebab bahan tersebut bisa menimbulkan rasa panas, karena memar itu harus didinginkan.  Selanjutnya: kamu sudah menikah? Merasakan perubahan yang berarti dalam tubuhmu, misalnya kenaikan berat badan. Jika iya, apakah kamu tahu; mengapa hal itu bisa terjadi