Cerita Mona Ratuliu Ajarkan Anak Soal Keberagaman di Indonesia

Mona Ratuliu Ajarkan Anak Soal Keberagaman di Indonesia
ISTOCK

Indonesia dikenal mempunyai banyak suku, budaya dan semua keberagaman yang berbeda-beda.

Inilah cerita seorang Mona Ratuliu dalam mengajarkan keberagaman kepada anak-anaknya. Sebagai orangtua yang sudah memiliki anak, kita perlu mengajarkan tentang keberagaman. Lalu bagaimana cara mengajarkan keberagaman pada anak?

Sebenarnya hanya ada satu cara yang bisa kita lakukan yaitu dengan berkomunikasi dengan anak tentang beragaman sejak mereka masih kecil. Keberagaman bisa didapatkan darimana saja termasuk di rumah karena pasti keluarga besar memiliki banyak perbedaan. Seperti yang dilakukan seorang Mona Ratuliu kepada anak-anaknya.

Mona yang dilahirkan dari keluarga yang beragam. Suami berasal dari Jawa menjadikan keluarganya yan heterogen.

“Di rumah, anak-anak tidak terlalu diajarkan yang gimana-gimana. Karena anak-anak sudah menyaksikan hal itu setiap harinya dan menjalankan perbedaan tersebut. Contohnya yang sering terjadi di rumah adalah saat oma dan opa-nya sedang berbeda pendapat. Aku dan suami selalu memberitahukan kepada mereka kalau perbedaan akan selalu ada. Tapi tetap harus tetap ada diskusi yang baik tanpa harus berantem. Karena kalau anaknya bisa bertoleransi toh kita duluan sebagai orangtua yang harus bisa membuat perbedaan menjadi menyenangkan,” ujarnya, kepada Woop.

Wah, betul sekali. Tidak semua perbedaan menjadi suatu penghambat untuk kehidupan. Maka dari itu perlu sekali menanamkan sikap saling menghormati, menghargai, dan mencintai perbedaan yang ada.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyatukan perbedaan. Mona dan keluarga memiliki cara unik untuk hal itu.

“Aku dan keluarga biasanya nge-teh. Wajib, kebetulan meski beragam orang-orang di rumah, tapi mempunyai kebiasaan yang sama yaitu nge-teh. Jadi, tanpa disuruh semua anak-anak ikutan. Yang menarik adalah saat traveling, aku tetap akan bawa teh. Karena di semua negara, jenis tehnya kan beda ya,” ceritanya.

Selanjutnya: Disiplin juga perlu diajarkan kepada anak. Misalnya, 5 kalimat sederhana ini bisa kamu ajarkan kepadanya.