Apakah Kamu Perlu Melakukan Diet Bebas Gluten?

Apakah Kamu Perlu Melakukan Diet Bebas Gluten?
ISTOCK

Kenapa kita harus hati-hati saat mengklaim "gluten free."

Siapa yang tahu apa itu gluten? Buat sebagian orang istilah ini mungkin masih asing, tapi beberapa tahun belakangan ini, makanan dengan label 'gluten free' beredar di pasaran. Dan banyak orang mulai mencobanya—dari mulai orang terkenal sampai tetangga sebelah rumah. Miley Cyrus pernah dituding mengidap anoreksia gara-gara badannya yang terlalu kurus. “Ini semua gara-gara gluten," ujarnya membela diri. Gluten free enthusiast ini kemudian menolak (yang sampai level ekstrim) makanan apapun kecuali ada label tersebut. Saat berkunjung ke restoran pun, mereka juga meminta makanannya harus bebas dari gluten dan mewanti-wanti dengan nada tegas seolah-olah akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan jika pihak restoran gagal mengikuti aturan diet mereka. 

Beberapa restoran dengan senang melakukannya. Namun, saking semakin banyaknya orang yang mengadopsi ini dan menjadikannya sebagai hukum hidup atau mati, beberapa restoran naik darah. Misalnya yang terjadi di sebuah restoran di Dublin. Begini ceritanya: seorang chef memposting peringatan keras kepada mereka yang mengunjungi restorannya dan mengaku gluten harus menunjukkan surat dokter untuk mendapatkan makanang gluten free. Pasalnya, seorang pelanggan memesan makanan dan saat ditanya apakah dirinya coelic, si tamu tersebut bahkan tidak mengerti kata itu. Sementara di Sydney, seorang chef mengkritik mereka yang 'pura-pura alergi'—alergi ikan, alergi gluten, pura-pura vegetarian (mengaku vegetarian, tapi suka chicken wings)—untuk hati-hati mengklaim hal tersebut. Menurutnya orang yang mengikuti tren tanpa benar-benar alergi, "membuat hidup orang lain, termasuk chef, pekerja restoran dan mereka yang sungguh-sungguh memiliki alergi sangat susah." Pastinya, kedua chef tersebut mendapat kecaman dan juga dukungan. 

Sebenarnya apa sih, diet berbasis bebas gluten ini?

“Gluten itu adalah komponen dalam bahan makanan yang berasal dari gandum dan serealia," jelas  dokter gizi dari Rumah Sakit Hermina Ciputat, dr. Monica Joice Viona Parasvita, M.Gizi, SpGK, kepada Woop. “Kalau seberapa baik kandungannya untuk tubuh, ya pada orang yang tidak mengalami alergi atau intolerasi terhadap gluten, gluten dapat berfungsi sebagai prebiotik atau makanan untuk bakteri baik dalam usus,” lanjutnya.

Untuk mereka yang bisa dan tidak ada indikasi alergi gluten, makanan seperti mie, roti, sereal, pasta, biskuit dan kue-kue yang terbuat dari tepung maupun gandum bisa dikonsumsi dengan aman. Namun, sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka yang tubuhnya menolak gluten? 

Menurut Huffington Post akhir-akhir ini banyak orang menjalani diet gluten free karena untuk melawan penyakit celiac, yaitu sebuah kelainan autoimun yang sangat serius yang bisa menyerang sistem pencernaan. Bagaimana mendeteksi bahwa kamu mengidap alergi ini? Agak sulit melakukannya secara kasat mata, harus melalui biospsi usus. Penyakit ini menyebabkan peradangan di usus kecil, diare akut, muntah-muntah, hingga keguguran. Penyakit ni bisa terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan, apapun rasnya. Saking berbahayanya ini penyakit, seorang dokter di Amerika mengatakan, "Untuk mereka yang memiliki penyakit celiac, diet bebas gluten seperti insulin untuk diabetes." Beyondceliac.org mengklaim bahwa: "Diet 100% bebas gluten merupakan satu-satunya pengobatannya yang ada untuk para penderita celiac sekarang ini." Pernyataan-pernyataan ini sepertinya membuat kita mengerti sedikit banyak dengan cerita dua chef di atas, bahwa keseriusan ini penyakit melampaui tren dan diagnosa sendiri.

Namun, semakin banyak orang yang memilih untuk melakukan diet ini. Di Amerika misalnya, angkanya semakin bertambah dan peningkatan di kalangan yang tidak mengidap celiac disease tapi makan bebas gluten, terutama sangat melonjak di kalangan perempuan, dari usia 20 sampai 39 tahun. Ada yang bilang bahwa ini dikarenakan perempuan (muda) lebih gampang terpengaruh iklan dan media sosial. 

Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang: jika ingin melakukan diet bebas gluten dan menjauhi makanan yang terbuat dari tepung dan gandum, apakah harus berkonsultasi ke dokter?

“Ya tergantung! Bisa konsultasi, bisa juga tidak. Jika tidak ada indikasi untuk menghindari gluten, melakukan hal tersebut seperti melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu saja,” jawab Monica.

“Jika kamu tidak memiliki penyakit celiac, diet ini sama sekali tidak akan membantumu," ujar Dr Peter HR Green, direktur pusat penyakit celiac di  Columbia University, kepada New Yorker pada tahun 2014.

Beberapa ahli mengingatkan bahwa makan bebas gluten bisa memberikan dampak negatif jika kamu memang tidak sensitif terhadap gluten—lebih banyak ruginya daripada untungnya. 

"Pastinya kami tidak merekomendasikan diet bebas gluten untuk mengurangi berat badan. Ahli gizi saya akan setuju dengan hal ini. Alasannya adalah ketika mereka [industri makanan] mengambil gluten dari banyak makanan, untuk membuat rasanya lebih enak mereka menambahkan lebih banyak kalori dan karbohidrat," kata Dr. Runa Watkins, seorang profesor asisten dan spesialis penyakit celiac dari University of Maryland School of Medicine, kepada CNN. 

"Yang kedua, mengadopsi diet bebas gluten bisa meningkatkan resiko kekurangan nutrisi dalam jangka panjang, seperti B-12 dan zinc serta folate," tambahnya. "Dari segi harga, produk-produk ini biasanya mahal. Jadi, kami sama sekali tidak merekomendasikannya hanya karena [tren]." 

Sementara Dr. Daphne Miller dari University of California, San Fransisco, yang menerbitkan sebuah tulisan dengan studi yang berjudul Maybe It’s Not the Gluten, berpendapat bahwa "penting agar pilihan ini  [bebas gluten] tidak hanya dianggap sebagai tren yang tidak jelas kecuali untuk mereka yang menderita penyakit celiac." Menurutnya, para peneliti harus menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mengerti bagaimana faktor-faktor yang berhubungan dengan diet bebas gluten "mempengaruhi gejala-gejala lain, termasuk fungsi gastrointestinal, pengetahuan, dan manfaatnya bagi kesehatan," katanya.